By Riman Lambase 5:49 PM
Aset tetap dapat berupa
kendaraan, mesin, bangunan, tanah, dan sebagainya. Dari berbagai jenis aset
tetap yang dimiliki perusahaan, untuk tujuan akuntansi dapat dikelompokan ke
dalam kelompok:
- Aset
tetap yang umurnya tidak terbatas, seperti tanah tempat kantor atau bangunan
pabrik berdiri, lahan pertanian, lahan perkebunan, dan lahan peternakan. Aset tetap
jenis ini adalah aset tetap yang dapat digunakan secara terus menerus selama
perusahaan yang menghendakinya tanpa harus memperbaiki atau menggantinya.
- Aset
tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa manfaatnya bisa
diganti dengan aset lain yan sejenis, seperti bangunan, mesin, kendaraan,
komputer, mebel, dan sebagainya. Aset tetap kelompok kedua adalah jenis aset
yang memiliki umur ekonomis maupun umur teknis yang terbatas, karena itu,
karena itu, jika sudah tidak menguntungkan (beban yang dikeluarkan lebih besar
dari manfaatnya), maka aset seperti ini harus diganti dengan aset lain.
- Aset
tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa manfaatnya tisak dapat
diganti yang sejenis, seperti tanah pertambangan dan hutan. Kelompok aset yang
ketiga merupakan aset tetap sekali pakai dan tidak dapat diperbaharui karena
kandungan atau isi dari aset itulah yang dibutuhkan, bukan wadah luarnya. Tanah
pertambangan memang tetap masih ada saat kandungan emas atau minyaknya habis,
tetapi bukan tanah itu sendiri yang mendorong perusahaan membeli atau
berinvestasi, melainka emas atau minyaknya. Memang, hutan dapat ditanamai
kembali, tetapi itu memerlukan waktu yang sangat lama dan beban yang sangat
besar.
Referensi
Rudianto. 2012. Pengantar
Akuntansi- Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan –Adaptasi IFRS.
Jakarta. Erlangga (ISBN: 978-602-241-106-2)
By Riman Lambase 9:43 PM
Setiap perusahaan memiliki bidang udaha dan karakteristik yang berbeda satu dengan lainnya, sehingga rincian laporan keuangan satu prusahaan lainnya juga berbeda. Namun, laporan keuangan yang dihasilkan oleh setiap institusi harus memenuhi beberapa standar kualitas berikut ini agar bermanfaat.
1. Dapat dipahami
Kualitas informasi penting yang disajikan dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pengguna. Jadi, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi tersebut dengan penuh ketekunan. Akan tetapi, kepentingan agar laporan keuangan dapat dipahami tetapi tidak sesuai dengan informasi tersebut terlalu sulit untuk dipahami oleh pengguna tertentu.
2. Relevan
Agar bermanfaat, informasi harus relevan dengan kebutuhan pengguna untuk proses pengambilan keputusan. informasi dikatakan memiliki kualitas yang relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna dengan cara membantunya mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi hasil evaluasinya di masa lalu.
3. Materialitas
Informasi dipandang bersifat material jika kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam
mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang diambil atas dasar laporan keuangan. Materialitas tergantung pada besarnya pos atau kesalahan yang dinilai sesuai dengan situasi tertentu dari kelalaian mencantumkan (omission) atau kesalahan mencatat (misstatement). Namun, tidak tepat membuat atau membiarkan kesalahan untuk menyimpang secara tidak material dari SAK ETAP agar mencapai penyajian tertentu dari posisi keuangan, kinerja keuangan, atau arus kas entitas.
4. Standar Lain
Standar lain diantaranya adalah keandalan/ Realibilitas, Substansi mengungguli Bentuk, Pertimbangan Yang Sehat, Kelengkapan, Dapat Dibandingkan/ Komparabilitas, Tepat Waktu, dan Keseimbangan Antara Biaya dan Manfaat.
Referensi
Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi- Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan –Adaptasi IFRS. Jakarta. Erlangga (ISBN: 978-602-241-106-2)
By Riman Lambase 10:31 PM
Piutang
dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Piutang Usaha
Piutang
usaha yaitu piutang yang timbul dari penjualan barang atau jasa yang dihasilkan
perusahaan. Dalam kegiatan normal perusahaaan, piutang usaha biasanya akan
dilunasi dalam tempo kurang dari satu tahun, sehingga piutang usaha
dikelompokkan kedalam kelompok aset lancar.
Sebagai contoh, PT. Komputer Kita, yaitu
distributor komputer yang berlokasu di Jakarta, menjual produknya senilai
Rp.175.000.000 kepada Toko Duta Niaga, Bandung. Pihak pembeli baru membayar
sebesar Rp.50.000.000 pada saat terjadinya transaski tersebut dan sisanya akan
dilunasi pada bulan berikutnya. Atas transaksi ini jurnal yang perlu dibuat
adalah sebagai berikut.
1.
Piutang
Bukan Usaha
Pitang
bukan Usaha, yaitu piutang yang timbul bukan sebagai akibat dari penjualan
barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Termasuk dalam kelompok ini
adalah:
a.
Persekot dalam kontrak pembelian
b.
Klaim terhadap perusahaan angkutan atasa
barang yang rusak atau hilang
c.
Klaim terhadap perusahaan asuransi atasa
kerugia yang dipertanggungjawabkan
d.
Klaim terhadap karyawan perusahaan
e.
Klaim terhadap restitusi pajak
f.
Piutang dividen
g. Dan
lain-lain
Dari
contoh PT. Komputer Kita sebelumnya, perusahaan tersebut selama bulan April
2012 memberikan pinaman kepada beberapa karyawan sebesar Rp. 12.000.000 dan
membayar sebesar Rp. 15.000.000 kepada PT. Transportindom, sebuah perusahaan
angkutan barang, yaitu uang pesanan jasa angkutan barang ke Bali untuk bulan
Juli 2012. Untuk transaksi ini jurnal yang perlu dibbuat adalah sebagai
berikut:
Referensi
Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi- Konsep dan Teknik Penyusunan
Laporan Keuangan –Adaptasi IFRS. Jakarta. Erlangga (ISBN: 978-602-241-106-2)
By Riman Lambase 9:29 PM
Sejalan
dengan perkembangan sejarah dan peradaban manuasia, akuntansi sebagai sala satu
temuan manusia, ikut pula berkembang. Mulai dari pencatatan primitif, dan sangat sederhana, akuntansi berkembang
semakin komplek selaras dengan semakin kompleksnya dunia usaha dan masyarakat
akhir-akhir ini. Akuntansi telah mengembangkan konsep-dan teknik-teknik baru
untuk mengimbangi kebutuhan akan informasi keuangan yang terus meningkat dan
beragam. Tanpa informasi yang akurat dan
tepat waktu, banyak sekali keputusan ekonomi dan bisnis yang akan tertunda
bahkan salah.
Catatan
dalam bentuk tablet untuk pembayaran upah yang dilakukan di Babylonia sekitar
tahun 3600 Sebelum Masehi, merupakan catatan tertua yang pernah ditemukan. Tetapi
bukan hanya di Babilonya, hampir semua bangsa memiliki metode untuk mencatat aktivitas perdagangan sederhananya.
Luca
Pacioli, seorang rahub sekaligus ahli matematika dari Orde Fransiskan, Italia,
adalah orang yang pertama kali melaporkan tentang parktek sistem tata buku
berpasangan (double entry system). Pada tahun 1494, Luca Pacioli menerbitkan
buku yang berjudul Summa de Arithmetica Geomeria, Proportioni et
Proporttionalita, yang didalamnya terdapat dua bab yang berjudul de Computis et
Scripturis yang menggambarkan tentang adanya praktek pembukuan berpasangan di
Venesia. Posisi Pacioli sebagai pengajar diberbagai universitas di Perugia,
Naples, Pisa, dan Florence membuat temuannya ini cepat diakui serta menyebar di
Italia dan sekitarnya. Kedudukan Pacioli yang cukup menonjol diantara para
ilmuwan pada zaman nya sangat membantu penyebaran temuannya. Disamping itu,
pedagang Venesia juga memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap berkembangnya
sistem tata buku berpasangan di Eropa.
Bahwa
temuan Pacioli tersebut merupakan salah satu temuan terbaik manusia pada
zamannya diakui oleh Goethe, seorang penyair, novelis, dan Ilmuwan Jerman yang
terpandang Goethe mengatakan bahwa sistem tata buku berpasangan merupakan salah
satu temuan terbaik dari insan manusia, dan setiap pengusaha yang baik harus
menggunakannya dalam melaksanakan usaha ekonomi.
Revolusi
industri di Inggris yang terjadi pada pertengahan abad ke-18 hingga pertengahan
abad ke-19 berepngaruh besar terhadap perkembangan dan pemanfaatan sistem tata
buku berpasangan ini. Revolusi industri yang mengubah sistem produksi dari
kerajinan rumah tangga menjadi sistem mekanisasi produks, menyebabkan
peningkatan produktivitas yang luar biasa. Peningkatan produktivitas yang
begitu pesat juga menyebabkan peningkatan drastis pada skala usaha dan skalan
ekonomi. Perubahan drastis ini menyebabkan timbulnya kebutuhan untuk mencatat
dan menganalisis berbagai beban yang semakin besar agar beban produksi dapat
dihitung secara lebih akurat.
Perkembangan
teknologi komputer dan terlekomunikasi yang begitu pesat pada tahun 80-an
menyebabkan tidak terhindarnya kebutuhan akan informasi keuangan yang semakin
akurat dan semakin cepat. Perkembangan lingkungan teknologi ini menyebabkan
ilmu akuntansi dituntut untuk meresponsnya
sesuai perkembangan yang ada. Ilmu akuntansi lalu memanfaatkan teknologi
komputer dalam perkembangan lanjutannya. Sejak menggunakan teknologi komputer,
sistem akuntansi dan pelaporannya semakin rapi, teratur, semakin cepat, dan
akurat. Jadi, kebutuhan akan informasi keuagan dariberbagai pihak yang
membutuhkan dapat dipenuhi secepat yang mereka butuhkan.
Referensi
Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi- Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan –Adaptasi IFRS. Jakarta. Erlangga (ISBN: 978-602-241-106-2)
By Riman Lambase 8:43 PM
Setiap orang yang
memberikan jasa dari pengetahuan dan keahliannya kepada pihak lain harus
memiliki rasa tanggung jawab pada pihak-pihak yang dipengaruhi oleh jasanya
itu. Pedoman bagi para anggota Ikatan Akuntan Indonesia untuk bertugas secara
bertanggung jawab dan objektif adalah Kode Etik Akuntan Indonesia. Karena akuntan,
yang pemakaian gelarnya dilindungi oleh Undang-undang No 34/1954, adalah
profesi yang berdiri diatas landasan kepercayaan masyarakat, maka dalam
melaksanakan tugasnya akuntan harus mengutamakan kepentingan masyarakat,
pemerintah, dan dunia usaha.
Kode Etik Akuntan
Indonesia berisi berbagai persyaratan spesifik tentang etika profesi akuntan. Beberapa
hal penting yang tercantum dalam kode etik profesi akuntan tersebut antara
lain:
- Setiap akuntan harus selalu mempertahankan nama baik profesi dan menjunjung tinggi aturan dan etika profesi serta hukum negara dimana ia melaksanakan pekerjaannya.
- Setiap akuntan harus mempertahankan integritas dan objektivitas dalam melaksanakan tugasnya.( Dengan mempertahankan integitas ia akan bertindak jujur, tegas, tan tanpa pretensi), (dengan mempertahankan objektivitas, ia akan bertindak adil tanpa dipengaruhi tekanan atau permintaan pihak tertentu atau kepentingaan pribadinya).
- setiap akuntan harus melaksanakan tugasnya sesuai dengan standar teknis dan profesional yang relevan.
- setiap akuntan harus meningkatkan kecakapan profesionalnyaagar mampu memberikan manfaat optimal dalam melaksanakan tugasnya.
- setiap akuntan harus menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh dalam tugasnya.
- setiap akuntan harus bisa mempertanggungjawabkan mutu pekerjaan atau pelaksanaan tugasnya.
- dan lain-lain.
Referensi
Rudianto. 2012.
Pengantar Akuntansi- Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan –Adaptasi IFRS. Jakarta. Erlangga (ISBN: 978-602-241-106-2)
By Riman Lambase 5:47 PM
Perusahaan dagang dan
perusahaan manufaktur selalulu memiliki
persediaan di toko maupun digudang perusahaan. Persediaan tersebut dapat berupa
persediaan bahan baku, barang dalam proses, atau barang jadi. Persediaan harus
dimiliki karena merupakan produk perusahaan yang harus dijual sebagai
pendapatan. Persediaan merupakan salah satu aset perusahaan yang sangat penting
karena berpengaruh langsung terhadap kemampuan perusahaan untuk memperoleh
pendapatan. Karena itu, persediaan harus dikelola dengan baik dan dicatat
dengan baik agar perusahaan dapat menjual produknya serta memperoleh pendapatan
sehingga tujuan perusahaan tercapai.
Persediaan
adalah sejumlah barang jadi, bahan baku, dan barang dalam proses yang dimiliki
perusahaan dengan tujuan untuk dijual atau diproses lebih lanjut.
Perusahaan
dagang yang aktivitasnya adalah membeli dan menjual barang jadi, memiliki
persediaan dalam bentuk barang jadi atau barang dagang. Sedangkan perusahaan
manufaktur yang harus memproses bahan baku menjadi barang jadi, memiliki tiga
jenis persediaan, yaitu persediaan bahan baku, barang dagang yang berada di
gudang perusahaantetapi bukan milik perusahaan tidak dapat dikelompokkan
sebagai persediaan.
DOWNLOAD FILE PDF
PREVIEW PDF
Referensi
Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi- Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan –Adaptasi IFRS. Jakarta. Erlangga (ISBN: 978-602-241-106-2)
By Riman Lambase 9:39 PM
Secara umum, dilihat dari bentuk hukumnya perusahaan
dapat dikelompokkan kedalam beberapa
jenis, antara lain: perusahaan perseorangan, perusahaan Firma, dan Perseroan
Terbatas. Perusahaan perseoroan adalah perusahaan yang dimiliki dan dimodali
oleh seorang secara pribadi, yang seringkali tidak memiliki batasan yang jelas antara harta perusahaan dan harta
pribadi. Perusahaan perseorangan menuntut tanggung jawab yang tidak terbatas
dari pemiliknya. Mirip dengan perusahaan perseorangan, firma didirikan oleh
beberapaa orang yang memiliki tanggung jawab yang juga tidak terbatas. Sedangkan
perseroan terbatas adalah badan usaha yang didirikan oleh seseorang, beberapa,
atau banyak orang yang menyetorkan sejumlah modal tertentu, dengan tingkat
tanggung jawab dan hak yang terbatas. Perusahaan uni menuntut batasan yang
jelas antara harta pemilik dan harta perusahaan. Bahkan seringkali pemilik
tidak ikut sama sekali mengoperasikan dan
mengendalikan perusahaan secara langsung. Operasi dan pengendalian perusahaan
dapat diserahkan kepada para profesional. Para manajer profesional ini secara
berkala melaporkan kegiatan perusahaan dan hasilnya tersebut biasanya dibuat
dan disiapkan oleh akuntan perusahaan. Akuntan Perusahaan andalah akuntan yang
bekerja untuk internal perusahaandan bertugas menyiapkan informasi keuangan
perusahaan tempat mereka bekerja.
Dari keterangan tersebut, secara umum profesi
akuntan dapat diklasifikasikan kedalam beberapa kelompok profesi, yaitu :
1. Akuntan perusahaan,
yaitu akuntan yang bekerja untuk internal perusahaan. Posisi sebagai akuntan
perusahaan dapat dipilah lagi menjadi beberapa posisi yang lebih spesifik,
antara lain:
-
Akuntansi keuangan
-
Akuntansi biaya
-
Internal auditor
-
Akuntansi pajak
-
Akuntansi anggaran
-
Sistem akuntansi
2. Akuntansi publik,
yaitu akuntan yang memiliki posisi independen dan bekerja untuk berbagai pihak
yang membutuhkan jasa mereka dalam memeriksa dan menilai kewajaran laporan
keuangan perusahaan.
3. Akuntansi pemerintah,
yaitu akuntan yang bekerja untuk kepentingan pemerintah dan berfungsi
mengamankan berbagai kepentingan pemerintah.
4. Akuntan pendidik,
yaitu akuntan yang mengabdikan dirinya dalam institusi tertentu yang bertugas
mempersiapkan, membimbing, dan melatih nara-didik untuk menjadi akuntan
profesional.
Referensi
Rudianto. 2012. Pengantar
Akuntansi- Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan –Adaptasi IFRS. Jakarta.
Erlangga (ISBN: 978-602-241-106-2)