Selamat Datang di "Ensiklopedia Akuntansi": Terima Kasih Atas Kunjungan, Semoga Konten yang ada di sini dapat Bermanfaat Bagi Anda
Showing posts with label PENGANTAR AKUNTANSI. Show all posts
Showing posts with label PENGANTAR AKUNTANSI. Show all posts

Tuesday, May 17, 2016

PENGELOMPOKAN ASET TETAP

Aset tetap dapat berupa kendaraan, mesin, bangunan, tanah, dan sebagainya. Dari berbagai jenis aset tetap yang dimiliki perusahaan, untuk tujuan akuntansi dapat dikelompokan ke dalam kelompok:
  1. Aset tetap yang umurnya tidak terbatas, seperti tanah tempat kantor atau bangunan pabrik berdiri, lahan pertanian, lahan perkebunan, dan lahan peternakan. Aset tetap jenis ini adalah aset tetap yang dapat digunakan secara terus menerus selama perusahaan yang menghendakinya tanpa harus memperbaiki atau menggantinya.
  2. Aset tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa manfaatnya bisa diganti dengan aset lain yan sejenis, seperti bangunan, mesin, kendaraan, komputer, mebel, dan sebagainya. Aset tetap kelompok kedua adalah jenis aset yang memiliki umur ekonomis maupun umur teknis yang terbatas, karena itu, karena itu, jika sudah tidak menguntungkan (beban yang dikeluarkan lebih besar dari manfaatnya), maka aset seperti ini harus diganti dengan aset lain.
  3. Aset tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa manfaatnya tisak dapat diganti yang sejenis, seperti tanah pertambangan dan hutan. Kelompok aset yang ketiga merupakan aset tetap sekali pakai dan tidak dapat diperbaharui karena kandungan atau isi dari aset itulah yang dibutuhkan, bukan wadah luarnya. Tanah pertambangan memang tetap masih ada saat kandungan emas atau minyaknya habis, tetapi bukan tanah itu sendiri yang mendorong perusahaan membeli atau berinvestasi, melainka emas atau minyaknya. Memang, hutan dapat ditanamai kembali, tetapi itu memerlukan waktu yang sangat lama dan beban yang sangat besar.




Referensi

Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi- Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan –Adaptasi IFRS. Jakarta. Erlangga (ISBN: 978-602-241-106-2)

Tuesday, May 10, 2016

Kualitas Laporan Keuangan

Setiap perusahaan memiliki bidang udaha dan karakteristik yang berbeda satu dengan lainnya, sehingga rincian laporan keuangan satu prusahaan lainnya juga berbeda. Namun, laporan keuangan yang dihasilkan oleh setiap institusi harus memenuhi beberapa standar kualitas berikut ini agar bermanfaat.

1. Dapat dipahami
Kualitas informasi penting yang disajikan dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pengguna. Jadi, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi tersebut dengan penuh ketekunan. Akan tetapi, kepentingan agar laporan keuangan dapat dipahami tetapi tidak sesuai dengan informasi tersebut terlalu sulit untuk dipahami oleh pengguna tertentu.

2. Relevan
Agar bermanfaat, informasi harus relevan dengan kebutuhan pengguna untuk proses pengambilan keputusan. informasi dikatakan memiliki kualitas yang relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna dengan cara membantunya mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi hasil evaluasinya di masa lalu.

3. Materialitas
Informasi dipandang bersifat material jika kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam

mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang diambil atas dasar laporan keuangan. Materialitas tergantung pada besarnya pos atau kesalahan yang dinilai sesuai dengan situasi tertentu dari kelalaian mencantumkan (omission) atau kesalahan mencatat (misstatement). Namun, tidak tepat membuat atau membiarkan kesalahan untuk menyimpang secara tidak material dari SAK ETAP agar mencapai penyajian tertentu dari posisi keuangan, kinerja keuangan, atau arus kas entitas.


4. Standar Lain
Standar lain diantaranya adalah keandalan/ Realibilitas, Substansi mengungguli Bentuk, Pertimbangan Yang Sehat, Kelengkapan, Dapat Dibandingkan/ Komparabilitas, Tepat Waktu, dan Keseimbangan Antara Biaya dan Manfaat.





Referensi
Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi- Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan –Adaptasi IFRS. Jakarta. Erlangga (ISBN: 978-602-241-106-2)

Sunday, May 8, 2016

KLASIFIKASI PIUTANG

Piutang dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1.      Piutang Usaha
Piutang usaha yaitu piutang yang timbul dari penjualan barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dalam kegiatan normal perusahaaan, piutang usaha biasanya akan dilunasi dalam tempo kurang dari satu tahun, sehingga piutang usaha dikelompokkan kedalam kelompok aset lancar.

       Sebagai contoh, PT. Komputer Kita, yaitu distributor komputer yang berlokasu di Jakarta, menjual produknya senilai Rp.175.000.000 kepada Toko Duta Niaga, Bandung. Pihak pembeli baru membayar sebesar Rp.50.000.000 pada saat terjadinya transaski tersebut dan sisanya akan dilunasi pada bulan berikutnya. Atas transaksi ini jurnal yang perlu dibuat adalah sebagai berikut.

1.      Piutang Bukan Usaha
Pitang bukan Usaha, yaitu piutang yang timbul bukan sebagai akibat dari penjualan barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Termasuk dalam kelompok ini adalah:
a.       Persekot dalam kontrak pembelian
b.      Klaim terhadap perusahaan angkutan atasa barang yang rusak atau hilang
c.       Klaim terhadap perusahaan asuransi atasa kerugia yang dipertanggungjawabkan
d.      Klaim terhadap karyawan perusahaan
e.       Klaim terhadap restitusi pajak
f.       Piutang dividen
g.      Dan lain-lain

Dari contoh PT. Komputer Kita sebelumnya, perusahaan tersebut selama bulan April 2012 memberikan pinaman kepada beberapa karyawan sebesar Rp. 12.000.000 dan membayar sebesar Rp. 15.000.000 kepada PT. Transportindom, sebuah perusahaan angkutan barang, yaitu uang pesanan jasa angkutan barang ke Bali untuk bulan Juli 2012. Untuk transaksi ini jurnal yang perlu dibbuat adalah sebagai berikut:



Referensi
Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi- Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan –Adaptasi IFRS. Jakarta. Erlangga (ISBN: 978-602-241-106-2)



Sistem Tata Buku Berpasangan

Sejalan dengan perkembangan sejarah dan peradaban manuasia, akuntansi sebagai sala satu temuan manusia, ikut pula berkembang. Mulai dari pencatatan primitif,  dan sangat sederhana, akuntansi berkembang semakin komplek selaras dengan semakin kompleksnya dunia usaha dan masyarakat akhir-akhir ini. Akuntansi telah mengembangkan konsep-dan teknik-teknik baru untuk mengimbangi kebutuhan akan informasi keuangan yang terus meningkat dan beragam.  Tanpa informasi yang akurat dan tepat waktu, banyak sekali keputusan ekonomi dan bisnis yang akan tertunda bahkan salah.

Catatan dalam bentuk tablet untuk pembayaran upah yang dilakukan di Babylonia sekitar tahun 3600 Sebelum Masehi, merupakan catatan tertua yang pernah ditemukan. Tetapi bukan hanya di Babilonya, hampir semua bangsa memiliki metode untuk  mencatat aktivitas perdagangan sederhananya.

Luca Pacioli, seorang rahub sekaligus ahli matematika dari Orde Fransiskan, Italia, adalah orang yang pertama kali melaporkan tentang parktek sistem tata buku berpasangan (double entry system). Pada tahun 1494, Luca Pacioli menerbitkan buku yang berjudul Summa de Arithmetica Geomeria, Proportioni et Proporttionalita, yang didalamnya terdapat dua bab yang berjudul de Computis et Scripturis yang menggambarkan tentang adanya praktek pembukuan berpasangan di Venesia. Posisi Pacioli sebagai pengajar diberbagai universitas di Perugia, Naples, Pisa, dan Florence membuat temuannya ini cepat diakui serta menyebar di Italia dan sekitarnya. Kedudukan Pacioli yang cukup menonjol diantara para ilmuwan pada zaman nya sangat membantu penyebaran temuannya. Disamping itu, pedagang Venesia juga memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap berkembangnya sistem tata buku berpasangan di Eropa.

Bahwa temuan Pacioli tersebut merupakan salah satu temuan terbaik manusia pada zamannya diakui oleh Goethe, seorang penyair, novelis, dan Ilmuwan Jerman yang terpandang Goethe mengatakan bahwa sistem tata buku berpasangan merupakan salah satu temuan terbaik dari insan manusia, dan setiap pengusaha yang baik harus menggunakannya dalam melaksanakan usaha ekonomi.

Revolusi industri di Inggris yang terjadi pada pertengahan abad ke-18 hingga pertengahan abad ke-19 berepngaruh besar terhadap perkembangan dan pemanfaatan sistem tata buku berpasangan ini. Revolusi industri yang mengubah sistem produksi dari kerajinan rumah tangga menjadi sistem mekanisasi produks, menyebabkan peningkatan produktivitas yang luar biasa. Peningkatan produktivitas yang begitu pesat juga menyebabkan peningkatan drastis pada skala usaha dan skalan ekonomi. Perubahan drastis ini menyebabkan timbulnya kebutuhan untuk mencatat dan menganalisis berbagai beban yang semakin besar agar beban produksi dapat dihitung secara lebih akurat.


Perkembangan teknologi komputer dan terlekomunikasi yang begitu pesat pada tahun 80-an menyebabkan tidak terhindarnya kebutuhan akan informasi keuangan yang semakin akurat dan semakin cepat. Perkembangan lingkungan teknologi ini menyebabkan ilmu akuntansi dituntut  untuk meresponsnya sesuai perkembangan yang ada. Ilmu akuntansi lalu memanfaatkan teknologi komputer dalam perkembangan lanjutannya. Sejak menggunakan teknologi komputer, sistem akuntansi dan pelaporannya semakin rapi, teratur, semakin cepat, dan akurat. Jadi, kebutuhan akan informasi keuagan dariberbagai pihak yang membutuhkan dapat dipenuhi secepat yang mereka butuhkan.




Referensi

Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi- Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan –Adaptasi IFRS. Jakarta. Erlangga (ISBN: 978-602-241-106-2)

Etika Profesi Akuntan

Setiap orang yang memberikan jasa dari pengetahuan dan keahliannya kepada pihak lain harus memiliki rasa tanggung jawab pada pihak-pihak yang dipengaruhi oleh jasanya itu. Pedoman bagi para anggota Ikatan Akuntan Indonesia untuk bertugas secara bertanggung jawab dan objektif adalah Kode Etik Akuntan Indonesia. Karena akuntan, yang pemakaian gelarnya dilindungi oleh Undang-undang No 34/1954, adalah profesi yang berdiri diatas landasan kepercayaan masyarakat, maka dalam melaksanakan tugasnya akuntan harus mengutamakan kepentingan masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha.
Kode Etik Akuntan Indonesia berisi berbagai persyaratan spesifik tentang etika profesi akuntan. Beberapa hal penting yang tercantum dalam kode etik profesi akuntan tersebut antara lain:
  1. Setiap akuntan harus selalu mempertahankan nama baik profesi dan menjunjung tinggi aturan dan etika profesi serta hukum negara dimana ia melaksanakan pekerjaannya.
  2. Setiap akuntan harus mempertahankan integritas dan objektivitas dalam melaksanakan tugasnya.( Dengan mempertahankan integitas ia akan bertindak jujur, tegas, tan tanpa pretensi), (dengan mempertahankan objektivitas, ia akan bertindak adil tanpa dipengaruhi tekanan atau permintaan pihak tertentu atau kepentingaan pribadinya).
  3. setiap akuntan harus melaksanakan tugasnya sesuai dengan standar teknis dan profesional yang relevan.
  4. setiap akuntan harus meningkatkan kecakapan profesionalnyaagar mampu memberikan manfaat optimal dalam melaksanakan tugasnya.
  5. setiap akuntan harus menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh dalam tugasnya.
  6. setiap akuntan harus bisa mempertanggungjawabkan mutu pekerjaan atau pelaksanaan tugasnya.
  7. dan lain-lain.


Referensi


Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi- Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan –Adaptasi IFRS. Jakarta. Erlangga (ISBN: 978-602-241-106-2)

Pengertian Persediaan

Perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur  selalulu memiliki persediaan di toko maupun digudang perusahaan. Persediaan tersebut dapat berupa persediaan bahan baku, barang dalam proses, atau barang jadi. Persediaan harus dimiliki karena merupakan produk perusahaan yang harus dijual sebagai pendapatan. Persediaan merupakan salah satu aset perusahaan yang sangat penting karena berpengaruh langsung terhadap kemampuan perusahaan untuk memperoleh pendapatan. Karena itu, persediaan harus dikelola dengan baik dan dicatat dengan baik agar perusahaan dapat menjual produknya serta memperoleh pendapatan sehingga tujuan perusahaan tercapai.

Persediaan adalah sejumlah barang jadi, bahan baku, dan barang dalam proses yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dijual atau diproses lebih lanjut.


Perusahaan dagang yang aktivitasnya adalah membeli dan menjual barang jadi, memiliki persediaan dalam bentuk barang jadi atau barang dagang. Sedangkan perusahaan manufaktur yang harus memproses bahan baku menjadi barang jadi, memiliki tiga jenis persediaan, yaitu persediaan bahan baku, barang dagang yang berada di gudang perusahaantetapi bukan milik perusahaan tidak dapat dikelompokkan sebagai persediaan.




DOWNLOAD FILE PDF

PREVIEW PDF

Referensi

Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi- Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan –Adaptasi IFRS. Jakarta. Erlangga (ISBN: 978-602-241-106-2)



Saturday, April 23, 2016

Profesi Akuntan

Secara umum, dilihat dari bentuk hukumnya perusahaan dapat dikelompokkan  kedalam beberapa jenis, antara lain: perusahaan perseorangan, perusahaan Firma, dan Perseroan Terbatas. Perusahaan perseoroan adalah perusahaan yang dimiliki dan dimodali oleh seorang secara pribadi, yang seringkali tidak memiliki batasan  yang jelas antara harta perusahaan dan harta pribadi. Perusahaan perseorangan menuntut tanggung jawab yang tidak terbatas dari pemiliknya. Mirip dengan perusahaan perseorangan, firma didirikan oleh beberapaa orang yang memiliki tanggung jawab yang juga tidak terbatas. Sedangkan perseroan terbatas adalah badan usaha yang didirikan oleh seseorang, beberapa, atau banyak orang yang menyetorkan sejumlah modal tertentu, dengan tingkat tanggung jawab dan hak yang terbatas. Perusahaan uni menuntut batasan yang jelas antara harta pemilik dan harta perusahaan. Bahkan seringkali pemilik tidak ikut sama sekali  mengoperasikan dan mengendalikan perusahaan secara langsung. Operasi dan pengendalian perusahaan dapat diserahkan kepada para profesional. Para manajer profesional ini secara berkala melaporkan kegiatan perusahaan dan hasilnya tersebut biasanya dibuat dan disiapkan oleh akuntan perusahaan. Akuntan Perusahaan andalah akuntan yang bekerja untuk internal perusahaandan bertugas menyiapkan informasi keuangan perusahaan tempat mereka bekerja.
Dari keterangan tersebut, secara umum profesi akuntan dapat diklasifikasikan kedalam beberapa kelompok profesi, yaitu :
1.  Akuntan perusahaan, yaitu akuntan yang bekerja untuk internal perusahaan. Posisi sebagai akuntan perusahaan dapat dipilah lagi menjadi beberapa posisi yang lebih spesifik, antara lain:
-          Akuntansi keuangan
-          Akuntansi biaya
-          Internal auditor
-          Akuntansi pajak
-          Akuntansi anggaran
-          Sistem akuntansi
2.   Akuntansi publik, yaitu akuntan yang memiliki posisi independen dan bekerja untuk berbagai pihak yang membutuhkan jasa mereka dalam memeriksa dan menilai kewajaran laporan keuangan perusahaan.
3.   Akuntansi pemerintah, yaitu akuntan yang bekerja untuk kepentingan pemerintah dan berfungsi mengamankan berbagai kepentingan pemerintah.
4.    Akuntan pendidik, yaitu akuntan yang mengabdikan dirinya dalam institusi tertentu yang bertugas mempersiapkan, membimbing, dan melatih nara-didik untuk menjadi akuntan profesional.


Referensi


Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi- Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan –Adaptasi IFRS. Jakarta. Erlangga (ISBN: 978-602-241-106-2)